Selasa 06 Oct 2015 17:34 WIB

Mengenal Permainan Tradisional di Festival Kaulinan Urang Lembur (KAULEM) 2015

.

Red: Mohamad Amin Madani

Wayang yang terbuat dari jerami dipamerkan pada Festival Kaulinan Urang Lembur (KAULEM) 2015 di aula timur Institut Teknologi Bandung, Selasa (6/10). ( foto: Septianjar Muharam )

Wayang yang terbuat dari jerami dipamerkan pada Festival Kaulinan Urang Lembur (KAULEM) 2015 di aula timur Institut Teknologi Bandung, Selasa (6/10). ( foto: Septianjar Muharam )

Pengunjung pelajar memperhatikan salah satu maianan yang di pamerkan pada Festival Kaulinan Urang Lembur (KAULEM) 2015 di aula timur Institut Teknologi Bandung, Selasa (6/10). ( foto: Septianjar Muharam )

Sejumlah pengunjung memperhatikan dokumentasi foto permainan anak pada Festival Kaulinan Urang Lembur (KAULEM) 2015 di aula timur Institut Teknologi Bandung, Selasa (6/10). ( foto: Septianjar Muharam )

Sejumlah anak memainkan kincir angin pada Festival Kaulinan Urang Lembur (KAULEM) 2015 di aula timur Institut Teknologi Bandung, Selasa (6/10). ( foto: Septianjar Muharam )

Seorang pengunjung mencoba mainan gambar toong pada Festival Kaulinan Urang Lembur (KAULEM) 2015 di aula timur Institut Teknologi Bandung, Selasa (6/10). ( foto: Septianjar Muharam )

Seorang pengujung memperhatikan mainan anak sepedah bambu pada Festival Kaulinan Urang Lembur (KAULEM) 2015 di aula timur Institut Teknologi Bandung, Selasa (6/10). ( foto: Septianjar Muharam )

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengunjung memperhatikan mainan anak sepeda bambu pada Festival Kaulinan Urang Lembur (KAULEM) 2015 di aula timur Institut Teknologi Bandung, Selasa (6/10).

Selain memamerkan sejumlah permainan anak tradisional kegiatan tersebut juga dimaksudkan untuk mengenalkan kembali khasanah mainan dan permainan tradisional serta menggali nilai-nilai luhur filosofi yang dikandungnya.                               

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement