Ratusan massa yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia melakukan aksi Stop Freeport di Silang Monas, Jakarta, Jumat (23/10). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Ratusan massa yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia melakukan aksi Stop Freeport di Silang Monas, Jakarta, Jumat (23/10). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Ratusan massa yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia melakukan aksi Stop Freeport di Silang Monas, Jakarta, Jumat (23/10). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Ratusan massa yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia melakukan aksi Stop Freeport di Silang Monas, Jakarta, Jumat (23/10). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Ratusan massa yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia melakukan aksi Stop Freeport di Silang Monas, Jakarta, Jumat (23/10). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Ratusan massa yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia melakukan aksi Stop Freeport di Silang Monas, Jakarta, Jumat (23/10). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan massa yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia melakukan aksi Stop Freeport di Silang Monas, Jakarta, Jumat (23/10).
Aksi tersebut menolak adanya rencana perpanjang Kontrak Karya (KK) PT. Freeport Indonesia (PTFI) yang akan siap dilakukan oleh pemerintah dalam waktu dekat ini. Karena, hal itu sangat bertentangan dengan amanat konsitusi UU no 4 tahun 2009 tentang Minerba.