Kamis 19 Nov 2015 14:59 WIB

Perajin Payung Adat Tradisional Bali

.

Red: Mohamad Amin Madani

Perajin menyelesaikan proses pembuatan payung adat di Sentra Ukiran UMKM yang dibina oleh PT. ASABRI di Klungkung, Bali, (Republika/Raisan Al Farisi)

Perajin menyelesaikan proses pembuatan payung adat di Sentra Ukiran UMKM yang dibina oleh PT. ASABRI di Klungkung, Bali, (Republika/Raisan Al Farisi)

Perajin menyelesaikan proses pembuatan payung adat di Sentra Ukiran UMKM yang dibina oleh PT. ASABRI di Klungkung, Bali, (Republika/Raisan Al Farisi)

Perajin menyelesaikan proses pembuatan payung adat di Sentra Ukiran UMKM yang dibina oleh PT. ASABRI di Klungkung, Bali, (Republika/Raisan Al Farisi)

Perajin menyelesaikan proses ukiran kayu di Sentra Ukiran UMKM yang dibina oleh Asabri di Klungkung, Bali. (Republika/Raisan Al Farisi)

Perajin menyelesaikan proses pembuatan payung adat di Sentra Ukiran UMKM yang dibina oleh PT. ASABRI di Klungkung, Bali, (Republika/Raisan Al Farisi)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,  KLUNGKUNG -- Perajin menyelesaikan proses pembuatan payung adat di Sentra Ukiran UMKM yang dibina oleh PT. ASABRI di Klungkung, Bali. 

Sentra UMKM Payung adat bali yang telah ada sejak 1994 ini memproduksi payung yang biasa digunakan untuk upacara adat masyarakat bali, pernikahan, dekor, dan souvenir dengan omset rata-rata 3-4 juta per bulan.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement