Bentrokan terjadi antara Go-jek dengan supir taxi yang tengah melakukan aksi menutup jalan di Jalan MH.Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (22/3). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Bentrokan terjadi antara Go-jek dengan supir taxi yang tengah melakukan aksi menutup jalan di Jalan MH.Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (22/3).(Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Bentrokan terjadi antara Go-jek dengan supir taxi yang tengah melakukan aksi menutup jalan di Jalan MH.Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (22/3). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Bentrokan terjadi antara Go-jek dengan supir taxi yang tengah melakukan aksi menutup jalan di Jalan MH.Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (22/3). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Aparat kepolisian dengan senjata laras panjang mengamankan bentrokan yang terjadi antara Go-jek dengan supir taxi yang tengah melakukan aksi menutup jalan di Jalan MH.Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (22/3).(Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Aparat kepolisian mengamankan jalan usai bentrok antara Go-jek dengan supir taxi yang tengah melakukan aksi menutup jalan di Jalan MH.Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (22/3). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Bentrokan terjadi antara Go-jek dengan supir taxi yang tengah melakukan aksi menutup jalan di Jalan MH.Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (22/3). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bentrokan terjadi antara pengemudi Go-jek dengan supir taxi yang tengah melakukan aksi menutup jalan di Jalan MH.Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (22/3).
Bentrokan terjadi karena pengemudi Go-jek tidak terima dengan aksi sweeping dan pemukulan yang dilakukan oleh pengemudi taksi. Ribuan pengemudi taksi dan angkutan melakukan aksi unjuk rasa menuntut ditutupnya transportasi ilegal berbasis online.