Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mengenakan kopiah kepada Dubes Inggris untuk Indonesia Muazam Malik (kedua kiri) di Jakarta, Jumat (8/4).(Republika/Darmawan) (FOTO : Republika/ Darmawan)
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj (tengah) bertukar nota kesepakatan bersama usai ditandatangani bersama dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Muazam Malik (kiri) disakskan oleh Sekjen PBNU Helmy Faizal Zaini, di Jakarta, Jumat (8/4). (Republika/Darmawan (FOTO : Republika/ Darmawan)
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj (kanan) berbincang dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Muazam Malik (kiri) sebelum dimulainya penandatangan kedua belah pihak di Jakarta, Jumat (8/4). (Republika/Darmawan) (FOTO : Republika/ Darmawan)
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj (kanan) berbincang dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Muazam Malik (kiri) sebelum dimulainya penandatangan kedua belah pihak di Jakarta, Jumat (8/4). (Republika/Darmawan) (FOTO : Republika/Darmawan)
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj (kanan) berbincang dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Muazam Malik (kiri) sebelum dimulainya penandatangan kedua belah pihak di Jakarta, Jumat (8/4). (Republika/Darmawan) (FOTO : Republika/Darmawan)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris untuk Indonesia dan Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) telah menandatangani nota kesepahaman tentang upaya penanggulangan terorisme dan paham-paham radikal. Acara tersebut digelar di kantor pusat PBNU, di Jalan Kramat Raya, Jakarta, Jumat (8/4).