Petugas beraktivitas di kilang Pertamina Refinery Unit (RU) V Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (14/4). (Republika/Prayogi) (FOTO : Republika/Prayogi)
Petugas beraktivitas di kilang Pertamina Refinery Unit (RU) V Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (14/4). (Republika/Prayogi) (FOTO : Republika/Prayogi)
Petugas beraktivitas di kilang Pertamina Refinery Unit (RU) V Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (14/4). (Republika/Prayogi) (FOTO : Republika/Prayogi)
Petugas beraktivitas di kilang Pertamina Refinery Unit (RU) V Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (14/4). (Republika/Prayogi) (FOTO : Republika/Prayogi)
Petugas beraktivitas di kilang Pertamina Refinery Unit (RU) V Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (14/4). (Republika/Prayogi) (FOTO : Republika/Prayogi)
Petugas beraktivitas di kilang Pertamina Refinery Unit (RU) V Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (14/4). (Republika/Prayogi) (FOTO : Republika/Prayogi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Petugas beraktivitas di kilang Pertamina Refinery Unit (RU) V Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (14/4).
Kilang berkapasitas produksi sebesar 260 ribu barrel per hari tersebut memegang peranan strategis sebagai penyedia kebutuhan energi masyarakat di area Kalimantan dan sebagian wilayah timur Indonesia.