Jumat 15 Apr 2016 18:02 WIB

Warga Pasar Ikan Tetap Bertahan Hidup di Perahu

.

Red: Mohamad Amin Madani

Seorang anak korban bongkaran pemukiman warga kawasan Pasar Ikan, Neneng (14) belajar di atas perahu, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (15/4). (Republika/ Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

Seorang anak korban bongkaran pemukiman warga kawasan Pasar Ikan, Neneng (14) belajar di atas perahu, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (15/4). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

Sejumlah anak korban bongkaran pemukiman warga kawasan Pasar Ikan, bermain di pantai kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (15/4). (Republika/ Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

Seororang anak korban bongkaran pemukiman warga kawasan Pasar Ikan yang masih bertahan di atas perahu, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (15/4). (Republika/ Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

Sejumlah anak korban bongkaran pemukiman warga kawasan Pasar Ikan, bermain di pantai kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (15/4). (Republika/ Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

Spanduk warga yang menolak pembongkaran di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (15/4). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki hari kelima pasca penggusuran pemukiman kampung Pasar Ikan,Penjaringan, Jumat (15/4), sebagian warga memilih untuk tetap bertahan tinggal diatas perahu.

Sebagian besar warga Pasar Ikan adalah nelayan, sehingga merka keberatan untuk direlokasi ke tempat yang jauh dari lokasi mata pencahariannya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement