Senin 02 May 2016 18:39 WIB

Megawati Minta Pemerintah Perhatikan Nasib Bidan

.

Red: Mohamad Amin Madani

Presiden ke-5 RI yang juga Pelindung Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PB IBI) Megawati Soekarnoputri menjadi pembicara dalam diskusi Mencari Solusi Rekruitmen PNS Yang Adil Bagi Bidan PTT di Jakarta, Senin (2/5). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

Presiden ke-5 RI yang juga Pelindung Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PB IBI) Megawati Soekarnoputri saat menjadi pembicara dalam diskusi Mencari Solusi Rekruitmen PNS Yang Adil Bagi Bidan PTT di Jakarta, Senin (2/5). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

Presiden ke-5 RI yang juga Pelindung Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PB IBI) Megawati Soekarnoputri bersama Menpan RB Yuddy Chrisnandi (kanan) saat menghadiri diskusi Mencari Solusi Rekruitmen PNS Yang Adil Bagi Bidan PTT di Jakarta, Senin (2/5).

Presiden ke-5 RI yang juga Pelindung Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PB IBI) Megawati Soekarnoputri (tengah) saat menghadiri diskusi Mencari Solusi Rekruitmen PNS Yang Adil Bagi Bidan PTT di Jakarta, Senin (2/5). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

Presiden ke-5 RI yang juga Pelindung Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PB IBI) Megawati Soekarnoputri bersama Menpan RB Yuddy Chrisnandi saat menghadiri diskusi Mencari Solusi Rekruitmen PNS Yang Adil Bagi Bidan PTT di Jakarta, Senin (2/5). (Republi

(dari kiri) Mensekneg Pratikno, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Menpan RB Yuddy Chrisnandi dan Menkes Nila Farid Moeloek saat diskusi Mencari Solusi Rekruitmen PNS Yang Adil Bagi Bidan PTT di Jakarta, Senin (2/5).(Republika/Rakhmawaty La'lang)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden ke-5 RI yang juga Pelindung Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PB IBI) Megawati Soekarnoputri menjadi pembicara kunci dalam diskusi bertajuk " Mencari Solusi Rekruitmen PNS Yang Adil Bagi Bidan PTT" di Jakarta, Senin (2/5).

Dalam diskusi tersebut, Megawati Soekarnoputri meminta Presiden Jokowi untuk memerhatikan nasib bidan. Megawati mengatakan seharusnya pemerintah malu kalau ada bidan sampai menggelar demonstrasi menuntut hak mereka.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement