Senin 27 Jun 2016 20:16 WIB

Masjid Raya Habiburrahman Dipadati Jamaah yang Iktikaf

.

Red: Mohamad Amin Madani

Peserta itikaf bersama-sama membaca Alquran, di Mesjid Raya Habiburrahman, PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Kota Bandung, Senin (27/6) dinihari. (Mahmud Muhyidin) (FOTO : Mahmud Muhyidin)

Peserta itikaf shalat di antara tenda, di Mesjid Raya Habiburrahman, PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Kota Bandung, Senin (27/6) dinihari. (foto : Mahmud Muhyidin)

Peserta itikaf membaca Alquran di Dalam tenda, di Mesjid Raya Habiburrahman, PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Kota Bandung, Senin (27/6) dinihari. (foto : Mahmud Muhyidin)

Peserta itikaf beristirahat sambil menunggu shalat malam, di Mesjid Raya Habiburrahman, PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Kota Bandung, Senin (27/6) dinihari. (Mahmud Muhyidin) (FOTO : )

Peserta itikaf memasang tenda, di Mesjid Raya Habiburrahman, PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Kota Bandung, Senin (27/6) dinihari. (Mahmud Muhyidin) (FOTO : Mahmud Muhyidin)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sepuluh malam terakhir Ramadhan adalah momentum mendapatkan malam seribu bulan, yaitu malam lailatul qadar. Untuk mendapatkannya, yaitu dengan beriktikaf di masjid, seperti yang diadakan di Masjid Raya Habiburrahman, PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Kota Bandung, Senin (27/6).

Puluhan masyarakat datang mendirikan tenda di serambi masjid dan melakukan iktikaf bersama-sama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement