Kamis 25 Aug 2016 00:41 WIB

Perseteruan di Kampus Trisakti Libatkan Preman

.

Rep: Yasin Habibi/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Anggota Polda Metro Jaya berjaga di depan Kampus Trisakti, Jakarta, Rabu (24/8). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)

Anggota Polda Metro Jaya menangkap sejumlah orang yang diduga anggota preman di Kampus Trisakti, Jakarta, Rabu (24/8). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)

Anggota Polda Metro Jaya menangkap sejumlah orang yang diduga anggota preman di Kampus Trisakti, Jakarta, Rabu (24/8). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)

Anggota Polda Metro Jaya menangkap sejumlah orang yang diduga anggota preman di Kampus Trisakti, Jakarta, Rabu (24/8). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)

Anggota Polda Metro Jaya menangkap sejumlah orang yang diduga anggota preman di Kampus Trisakti, Jakarta, Rabu (24/8). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)

Anggota Polda Metro Jaya menangkap sejumlah orang yang diduga anggota preman di Kampus Trisakti, Jakarta, Rabu (24/8). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)

Anggota Polda Metro Jaya menangkap sejumlah orang yang diduga anggota preman di Kampus Trisakti, Jakarta, Rabu (24/8). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, Kericuhan massal terjadi di kampus Universitas Trisakti, Rabu (24/8). Insiden itu berlangsung menjelang digelarnya acara pelantikan pimpinan yang baru di lembaga pendidikan tersebut. Penyebab kericuhan diduga karena perselisihan antara rektor baru yang akan dilantik, Edi Suandi Hamid, dan rektor lama, Thoby Mutis. 

 

Pada pukul 03.00 WIB, sekitar puluhan pria diduga preman mengenakan ID Yayasan Trisakti tiba di kampus dan langsung masuk untuk mengusir petugas pengamanan rektor lama, hingga menimbulkan keributan.

 

Pada pukul 06.00 WIB, sejumlah personel dari Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat dan tentara dari Komando Distrik Militer 0503 Jakarta Barat diterjunkan ke lokasi untuk mengantisipasi konflik lebih lanjut. Sebanyak 71 pelaku kericuhan di Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, saat ini masih ditahan di Mapolda Metro Jaya.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement