Rabu 31 Aug 2016 19:22 WIB

Mbah Gotho, Manusia Tertua di Dunia Ada di Sragen?

.

Rep: Lida Puspaningtyas, Ali Lutfi/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Mbah Gotho menunjukkan KTP miliknya (FOTO : Ali Lutfi/EPA)

Sodimejo atau akrab disapa Mbah Gotho beraktivitas di rumahnya di Desa Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (31/8). (FOTO : Antara/Maulana Surya)

Sodimejo atau akrab disapa Mbah Gotho beraktivitas di rumahnya di Desa Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (31/8) (FOTO : Antara/Maulana Surya)

Penglihatan Mbah Gotho sudah terganggu (FOTO : Ali Lutfi/EPA)

Mbah Gotho manusia tertua dari Sragen (FOTO : Ali Lutfi/EPA)

KTP Mbah Gotho (FOTO : Ali Lutfi/EPA)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, Pria tertua di dunia bisa jadi ada di Indonesia. Ia adalah Mbah Gotho, yang lahir pada 1870. Kini, kakek asal Sragen, Jawa Tengah itu sudah menginjak usia 145 tahun.

Mbah Gotho mengaku sudah siap-siap meninggal pada 1992. Ia bahkan menyiapkan batu nisan saat itu. Namun 24 tahun kemudian, ia masih hidup.

Meski cukup mengesankan, Mbah Gotho mengaku tidak nyaman. "Saya cuma ingin meninggal," kata dia, dikutip Independent. Ia sudah ditinggal mati oleh 10 saudara kandung, empat istri, dan anaknya.

 

Kondisi Mbah Gotho saat ini sudah cukup menyulitkan. Sejak tiga bulan terakhir, ia tidak bisa beraktivitas. Ia harus dimandikan dan disuapi. Sehari-hari ia hanya bisa mendengarkan radio karena matanya sudah sulit menonton televisi.

Ketika ditanya resep umur panjang, ia hanya menyebut sabar. "Resepnya cuma sabar," kata Mbah Gotho. Di dalam dokumen yang dimilikinya, tertulis tanggal kelahiran 31 Desember 1870. Jika terverifikasi, ia akan mencatat rekor.

Namun, jika tidak bisa dikonfirmasi, maka rekor manusia tertua tetap dipegang nenek asal Prancis, Jeanne Calment. Ia berusia 122 tahun, 22 tahun lebih muda. 

Sejumlah orang telah mengklaim jadi manusia tertua. Namun tidak bisa dikonfirmasi. Mereka di antaranya James Olofintuyi asal Nigeria yang mengaku berusia 171 tahun dan Dhaqabo Ebba dari Ethiopia yang mengaku berusia 163 tahun.

sumber : Republika, EPA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement