Senin 12 Sep 2016 18:20 WIB

Jamaah Haji Tinggalkan Arafah, Bermalam di Musdalifah

.

Rep: Fazry Ismail/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Kerikil demi kerikik dikumpulkan jamaah saat Mabit di Musdalifah (Fazry Ismail/EPA) (FOTO : FAZRY ISMAIL/EPA)

Jamaah haji menggunakan truk untuk menuju Musdalifah. (Fazry Ismail/EPA) (FOTO : FAZRY ISMAIL/EPA)

Jamaah menaiki atap bus untuk melanjutkan perjalanan menuju Musdalifah dari Padang Arafah (Fazry Ismail/EPA) (FOTO : FAZRY ISMAIL/EPA)

Berwudu saat mabit di Musdalifah (Fazry Ismail/EPA) (FOTO : FAZRY ISMAIL/EPA)

Jamaah haji shalat berjamaah saat mabit di Musdalifah (Fazry Ismail/EPA) (FOTO : FAZRY ISMAIL/EPA)

Jamaah mengumpulkan kerikil untuk jumrah saat bermalam di Musdalifah (Fazry Ismail/EPA) (FOTO : FAZRY ISMAIL/EPA)

Kerikil yang dikumpulkan jamaah saat Mabit di Musdalifah (Fazry Ismail/EPA) (FOTO : FAZRY ISMAIL/EPA)

Jamaah berisitirahat saat bermalam (mabit) di Musdalifah (Fazry Ismail/EPA) (FOTO : FAZRY ISMAIL/EPA)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, Usai Wukuf di Arafah, perjalanan prosesi berhaji berlanjut ke Musdalifah, kota kecil sebelum Makkah. Jamaah haji diwajibkan melewatkan malam di tempat ini. 

 

Untuk mencapai Musdalifah dari Padang Arafah pada musim haji bukan hal yang mudah. Bisa dibayangkan 2 juta jamaah bergerak dalam waktu bersamaan selepas Magrib kembali menuju lokasi yang sama. 

 

Para jamaah haji menggunakan berbagai macam jenis moda trasportasi. Mulai dari mobil pribadi, bus ber-AC, di atap kendaraan hingga berjalan kaki.

 

Kesempatan ini digunakan jamaah untuk beristirahat, dan lainnya mencari kerikil untuk digunakan pada saat melempar jumrah di Jamarat nanti.

sumber : EPA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement