Rabu 21 Sep 2016 15:59 WIB

Kerusakan Bangunan Akibat Banjir Bandang Terjang Garut

.

Rep: Fuji EP, Qommaria Rustanti/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Kondisi rumah penduduk di tepi sungai Cimanuk setelah banjir bandang di Garut. (FOTO : Republika/Fuji EP)

kondisi rumah penduduk setelah banjir di Garut. (FOTO : Republika/Fuji E Permana)

kondisi rumah penduduk setelah banjir di Garut. (FOTO : Republika/Fuji E Permana)

Banjir yang melanda Garut. (FOTO : Republika/Fuji E Permana)

Bencana banjir dan longsor di Garut ,Jawa Barat. (FOTO : Republika/Fuji E Permana)

Suasana pasca terjadi banjir di Garut. (FOTO : Republika/Fuji E Permana)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, Hujan berintensitas tinggi dan berdurasi panjang, ditambah tingginya tingkat kerentanan telah menyebabkan bencana banjir dan longsor di Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat. Hujan deras sejak Selasa (20/9) pukul 19.00 WIB menyebabkan debit Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri naik secara cepat.

 

Pada pukul 20.00 WIB banjir sudah mulai terjadi hingga setinggi lutut dan terus besar hingga setinggi 1,5-2 meter pada pukul 23.00 WIB. Dalam waktu yang hampir bersamaan terjadi longsor di Desa Cimareme, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat pada Selasa (20/9) pukul 22.00 WIB. 

 

Banjir terjadi di tujuh kecamatan di Garut, yakni Kecamatan Tarogong Kidul, Kecamatan Tarogong Kaler, Kecamatan Garut Kota, Kecamatan Banyuresmi, Kecamatan Bayongbong, Kecamatan Wanaraja, dan Kecamatan Karangpawitan. Haryadi menyebut tingkat kerusakan di setiap kecamatan relatif sama. Kerusakan terparah dialami rumah-rumah yanga ada di daerah aliran sungai.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement