Sebuah masjid dipenuhi tanah di lokasi longsor daerah Ciherang, Kabupaten Sumedang, Rabu (21/9). (FOTO : Republika/ Edi Yusuf)
Penduduk mengamankan barang-barangnya di lokasi longsor daerah Ciherang, Kabupaten Sumedang, Rabu (21/9). (FOTO : Republika/ Edi Yusuf)
Lokasi longsor daerah Ciherang, Kabupaten Sumedang, Rabu (21/9). (FOTO : Republika/ Edi Yusuf)
Lokasi longsor daerah Ciherang, Kabupaten Sumedang, Rabu (21/9). (FOTO : Republika/ Edi Yusuf)
Alat berat berusaha membuka jalan yang tertutup longsor di daerah Ciherang, Kabupaten Sumedang, Rabu (21/9). (FOTO : Republika/Muhammad Fauzi Ridwan)
Alat berat berusaha membuka jalan yang tertutup longsor di daerah Ciherang, Kabupaten Sumedang, Rabu (21/9). (FOTO : Republika/Muhammad Fauzi Ridwan)
Penduduk mengamankan barang-barangnya di lokasi longsor daerah Ciherang, Kabupaten Sumedang, Rabu (21/9). (FOTO : Republika/ Edi Yusuf)
Alat berat berusaha membuka jalan yang tertutup longsor di daerah Ciherang, Kabupaten Sumedang, Rabu (21/9). (FOTO : Republika/ Edi Yusuf)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, Musibah tanah longsor terjadi di Kampung Anjung, Desa Pasanggrahan Baru, Kecamatan Sumedang. Lima orang dilaporkan meninggal dunia akibat longsor yang menimpa dua rumah milik. Musibah tanah longsor tersebut terjadi setelah hujan mengguyur wilayah tersebut sejak Selasa (20/9) sekitar pukul 15.00 WIB.
Menurut Yusri, tak hanya tanah longsor, musibah banjir juga melanda dua titik yaitu di Kampung Gunung Puyuh, Kelurahan Regolwetan, kecamatan Sumedang Selatan serta di Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara. Jumlah rumah yang terendam di kedua titik tersebut masih dalam pendataan petugas terkait. ‘’Personel Polres Sumedang dikerahkan untuk melakukan evakuasi terhadap korban yang tertimbun tanah longsor di Kampung Anjung, mengatur arus lalin di cadaspangeran serta membantu evakuasi korban banjir,’’ ujar dia.
sumber : Republika