Jumat 23 Sep 2016 21:18 WIB

Terminal 3 Ultimate Terus Bersolek

.

Rep: Yogi Ardhi/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Titik kordinat Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Banten (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)

Ruang keberangakatan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Banten. (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)

Hall keberangkatan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Banten. (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)

Hall kedatangan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Banten. (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)

Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Banten. (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)

Pekerja mengecat salah satu bagian gedung Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarano Hatta, Banten. (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)

Refleksi suasana palataran terminal kedatangan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Banten. (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)

Seorang pekerja menyelesaikan renovasi di pelataraan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Banten. (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)

Pelataran keberangkatan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta dengan latar ramp kedatangan, Banten. (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)

Pelancong melintasi sejumlah pekerja di pelataran Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Banten. (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno Hatta seolah tak habis menjadi bahan pembicaraan. Terminal yang satu ini menjadi tumpuan ekspektasi sebagai representasi gerbang masuk ke Indonesia. Terminal ini digadang-gadang menjadi terminal bandar udara terbesar di Asean.

 

Biaya yang dihabiskan untuk membangun bandara ini pun tidak sedikit. Mendekati angka Rp 7 triliun. Jadilah pengharapan semakin membumbung tinggi. Terminal 3 Ultimate ini merupakan pembangunan terminal tahap 1 di mana kapasitas penumpang per tahun mencapaoi 15 juta penumpang. Kapasitas ini akan terus bertambah hingga 25 juta penumpang. 

 

Berada di terminal yang pembangunannya 'masih tahap 1' ini tampak kemegahan yang tertangkap ketika pertama kali menginjakkan kaki di terminal kedatangan. Beberapa karya seni kontemporer Indonesia menghiasi sudut bandara di sana-sini. Petugas-petugas fast response bandara bergerak cepat menggunakan roller blade. Golf cart siap membawa calon penumpang ke tempat yang diperlukan.

 

Namun tidak dapat ditutupi juga masih banyak proses penyelesaian pembangunan yang belum selesai di sana-sini. Pekerja proyek melintas sesekali di hall terminal kedatangan yang memang sangat luas ini. Lantai dasar sebagai terminal kedatangan masih banyak ditutupi penghalang karena masih dalam proses penyelesaian.

 

Sementara di pelataran terminal kedatangan timbul kesan 'serasa berada di kolong jalan layang'. Hal ini sulit dihindari karena ramp jalan layang menuju terminal keberangkatan masih telanjang apa adanya. Persis jalan layang yang ada di jalanan ibu Kota.  Semoga ini karena proses Tahap 2 bandara yang memang belum selesai. 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement