Selasa 04 Oct 2016 23:38 WIB

Mahasiswa, Petani dan Nelayan Berunjukrasa di KPK Menolak Reklamasi

.

Rep: Raisan Al Farisi/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Massa yang tergabung dalam Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta menunjukan KTP nya saat berunjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (4/10) (FOTO : Republika/ Raisan Al Farisi)

Massa yang tergabung dalam Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta berunjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (4/10). (FOTO : Republika/ Raisan Al Farisi)

Massa yang tergabung dalam Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta berunjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (4/10). (FOTO : Republika/ Raisan Al Farisi)

Massa yang tergabung dalam Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta menunjukan KTP nya saat berunjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (4/10) (FOTO : Republika/ Raisan Al Farisi)

Massa yang tergabung dalam Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta berunjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (4/10). (FOTO : Republika/ Raisan Al Farisi)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, Sejumlah nelayan Jakarta, mahasiswa, dan elemen masyarakat lainnya yang tergabung dalam Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta (KSTJ) menggelar aksi unjuk rasa terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka menilai KPK tidak lagi menunjukkan sikap yang independen dan profesional dalam menangani kasus korupsi proyek reklamasi Pantai Utara Jakarta.

 

 

KSTJ, menganggap kasus korupsi reklamasi Pantai Utara Jakarta masuk dalam kategori grand corruption. Dalam kasus itu, para pengembang dengan leluasa dapat mengatur Pemerintah Daerah (Pemda) dan DPRD DKI Jakarta untuk menyusun Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Reklamasi sesuai keinginan mereka. 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement