Direktur Utama Bank BRISyariah Hadi Santoso (tengah) berbincang bersama Direktur Operasional Bank BRISyariah Wildan (kedua kanan), Komisaris Utama Bank BRISyariah Indra Kesuma (kedua kiri) saat penerbitan Sukuk Mudharabah Subordinasi I di Menara Bank BRI, (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
Direktur Utama Bank BRISyariah Hadi Santoso (tengah) bersama jajaran direksi meyampaikan keterangan kepada wartawan saat penerbitan Sukuk Mudharabah Subordinasi I di Menara Bank BRI, Jakarta, Rabu (12/10). (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
Direktur Utama Bank BRISyariah Hadi Santoso meyampaikan keterangan kepada wartawan saat penerbitan Sukuk Mudharabah Subordinasi I di Menara Bank BRI, Jakarta, Rabu (12/10). (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
Direktur Utama Bank BRISyariah Hadi Santoso meyampaikan keterangan kepada wartawan saat penerbitan Sukuk Mudharabah Subordinasi I di Menara Bank BRI, Jakarta, Rabu (12/10). (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
Direktur Utama Bank BRISyariah Hadi Santoso (tengah) bersama jajaran direksi meyampaikan keterangan kepada wartawan saat penerbitan Sukuk Mudharabah Subordinasi I di Menara Bank BRI, Jakarta, Rabu (12/10). (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, T Bank BRI Syariah menerbitkan surat utang sukuk subordinasi I senilai Rp 1 triliun untuk memperkuat permodalan, dan mengekspansi pembiayaan yang ditargetkan mencapai Rp 18,8 triliun. Saat ini CAR BRI Syariah sebesar 14,3 persen. Dengan penerbitan sukuk, BRI Syariah menargetkan CAR sebesar 21,7 persen.
Sukuk Mudharabah Subordinasi I ditawarkan dengan pendapatan bagi hasil yang diterima oleh pemegang sukuk dengan kisaran 9,5 persen - 10,25 persen per tahun. Sukuk tersebut, ujar Hadi, telah mendapatkan peringkat id A+ dari lembaga pemeringkat Fitch.
sumber : Republika