Selasa 18 Oct 2016 22:43 WIB

Buyung Menjaga Marwah dengan Berjualan Bensin Eceran

.

Rep: Tahta Aidilla/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Buyung tahun mengisi botol bensin eceran di bawah jembatan Semanggi, Jakarta, Selasa (18\10). (FOTO : Republika/Tahta Aidilla)

Tulisan stiker di motor milik Buyung (FOTO : Republika/Tahta Aidilla)

Menghitung uang hasil dagangan bensin eceran. (FOTO : Republika/Tahta Aidilla)

Tongkat penyangga Buyung. (FOTO : Republika/Tahta Aidilla)

Makan siang sambil menunggui dagangan di bawah jembatan Semanggi, Jakarta, Selasa (18\10). (FOTO : Republika/Tahta Aidilla)

Buyung 51 tahun berpose saat menjajakan bensin dagangannya. (FOTO : Republika/Tahta Aidilla)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi penyandang cacat tidak menyurutkan semangat Buyung (51) untul tetap bekerja. Profesi pilihan Buyung jauh dari mengeksploitasi keadaan fisiknya. Dia berjualan bensin eceran di bawah Jembatan Semanggi, Jakarta.

Difabel perantauan Bukit Tinggi ini sudah lebih dari 35 tahun hidup di Ibu Kota. Menjual bensin eceran dan jas hujan kepada penguna jalan dikawasan tersebut, penjualan dapat laku hingga 40 liter premium per hari jika jas hujan bisa empat hingga 12 potong tergantung cuaca dan kondisi. Menurut ayah dari tiga anak ini berjualan di pinggir jalan jauh dari rasa aman dan nyaman. Namun dengan berjualan seperti ini Buyung tetap menjaga harga dirinya untuk tidak meminta-minta.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement