Masyarakat menyeberang menggunakan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Stasiun Tanjung Duren, Jakarta Selatan, Jumat (11/11). (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
Masyarakat menyeberang menggunakan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Stasiun Tanjung Duren, Jakarta Selatan, Jumat (11/11). (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
Masyarakat menyeberang menggunakan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Stasiun Tanjung Duren, Jakarta Selatan, Jumat (11/11). (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
Masyarakat menyeberang menggunakan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Stasiun Tanjung Duren, Jakarta Selatan, Jumat (11/11). (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
Masyarakat menyeberang menggunakan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Stasiun Tanjung Duren, Jakarta Selatan, Jumat (11/11). (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat yang hendak menyeberang menggunakan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Stasiun Tanjung Duren, Jakarta Selatan, terpaksa harus masuk stasiun dan membayar untuk menyeberang jalan.
Tiga JPO yang terintegrasi dengan stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) di beberapa wilayah Jakarta masih terputus, sehingga masyarakat harus masuk stasiun dan membayar untuk menaiki JPO itu untuk menyeberangi jalan raya.