Aliran deras Sungai Citarum akibat dibukanya pintu spillway Waduk Saguling karena tingginya debit air di Kampung Cisameung, Desa Rajamandalakulon, Kecamatan Cipatat, Kabupten Bandung Barat, Ahad (13/11). (FOTO : Mahmud Muhyidin)
Aliran deras Sungai Citarum akibat dibukanya pintu spillway Waduk Saguling karena tingginya debit air di Kampung Cisameung, Desa Rajamandalakulon, Kecamatan Cipatat, Kabupten Bandung Barat, Ahad (13/11). (FOTO : Mahmud Muhyidin)
Aliran deras Sungai Citarum akibat dibukanya pintu spillway Waduk Saguling karena tingginya debit air di Kampung Cisameung, Desa Rajamandalakulon, Kecamatan Cipatat, Kabupten Bandung Barat, Ahad (13/11). (FOTO : Mahmud Muhyidin)
Aliran deras Sungai Citarum akibat dibukanya pintu spillway Waduk Saguling karena tingginya debit air di Kampung Cisameung, Desa Rajamandalakulon, Kecamatan Cipatat, Kabupten Bandung Barat, Ahad (13/11). (FOTO : Mahmud Muhyidin)
Aliran deras Sungai Citarum akibat dibukanya pintu spillway Waduk Saguling karena tingginya debit air di Kampung Cisameung, Desa Rajamandalakulon, Kecamatan Cipatat, Kabupten Bandung Barat, Ahad (13/11). (FOTO : Mahmud Muhyidin)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Aliran deras Sungai Citarum akibat dibukanya pintu spillway Waduk Saguling karena tingginya debit air di Kampung Cisameung, Desa Rajamandalakulon, Kecamatan Cipatat, Kabupten Bandung Barat, Ahad (13/11).
Jembatan Cisameung hilang tersapu arus Sungai Citarum yang menghubungkan kampung Cisameung, Kabupaten Bandung Barat dan Kampung Bantar Caringin, Cianjur.