Siluet pengunjung saat peluncuran Fintech Office di kantor Bank Indonesia (BI), Jakarta, Senin (14\11). (FOTO : Tahta Aidilla/Republika)
Gubernur BI Agus Martowardojo berbicara saat meluncurkan Fintech Office di kantor Bank Indonesia (BI), Jakarta, Senin (14\11). (FOTO : Tahta Aidilla/Republika)
Gubernur BI Agus Martowardojo berbicara saat meluncurkan Fintech Office di kantor Bank Indonesia (BI), Jakarta, Senin (14\11). (FOTO : Tahta Aidilla/Republika)
Gubernur BI Agus Martowardojo menekan layar saat meluncurkan Fintech Office di kantor Bank Indonesia (BI), Jakarta, Senin (14\11). (FOTO : Tahta Aidilla/Republika)
Gubernur BI Agus Martowardojo (kedua kiri), Wamenkeu Mardiasmo, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf (dari kiri) mengunakan kacamata tiga dimensi saat meluncurkan Fintech Office di kantor Bank Indonesia (BI), Jakarta, Senin (14\11). (FOTO : Tahta Aidilla/Republika)
Gubernur BI Agus Martowardojo (tengah), Wamenkeu Mardiasmo, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf (dari kiri) bertepuktangan saat meluncurkan Fintech Office di kantor Bank Indonesia (BI), Jakarta, Senin (14\11) (FOTO : Tahta Aidilla/Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo pada hari ini, Senin (14/11), meresmikan Fintech Office. Fintech Office merupakan sebuah katalisator yang juga berperan menjadi "think-tank" dalam pengembangan industri jasa keuangan berbasis teknologi (Financial Technology/Fintech).
Fintech Office dan Regulatory Sandbox ini dapat memfasiltasi perkembangan sekaligus memitigasi risiko dan menjaga unsur kehati-hatian terutama dalam aspek perlindungan konsumen. Wadah katalisator ini dikhususkan untuk segmen bisnis Fintech yang tergolong baru dan belum diatur oleh BI sebagai otoritas sistem pembayaran.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
