Rabu 07 Dec 2016 15:59 WIB

Keterangan Resmi BNPB Terkait Gempa Aceh

.

Red: Mohamad Amin Madani

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menunjukan dampak dari Aceh kepada awak media saat menggelar konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (7/12). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menunjukan peta lokasi gempa Aceh kepada awak media saat menggelar konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (7/12). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menunjukan peta lokasi gempa Aceh kepada awak media saat menggelar konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (7/12). (FOTO : Republika/ Raisan Al Farisi)

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memberikan keterangan terkait gempa Aceh kepada awak media saat menggelar konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (7/12). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memberikan keterangan terkait gempa Aceh kepada awak media saat menggelar konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (7/12). (FOTO : Republika/ Raisan Al Farisi)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menunjukan dampak dari Aceh kepada awak media saat menggelar konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (7/12).

Dalam keterangannya, Sutopo menjelaskan bahwa sebanyak 14 bangunan roboh serta 52 orang meninggal, 73 orang luka berat dan 200 luka ringan akibat gempa bumi tektonik bermagnitudo 6,5 di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh pada Rabu (7/12) pagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement