REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kembali menekankan tiga program utamanya untuk membangun Jakarta, yaitu lapangan kerja, harga bahan pokok, dan pendidikan dalam kunjungannya di kawasan Jalan D VII, Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (16/1). Selain bersosialisasi, Anies pun mendengarkan aspirasi warga yang mayoritas berprofesi sebagai PKL (pedagang kaki lima).
Dalam kesempatan tersebut, Yanti sebagai tokoh masyarakat setempat berharap agar pedagang kecil tidak digusur begitu saja. "Pedagang kecil atau PKL itu kan cari makan, mencari penghasilan. Tolong fasilitasi, jangan ada penggusuran," ujar Yanti yang diamini oleh warga.
Menanggapi aspirasi tersebut, Anies menegaskan bahwa konsep yang dibawanya adalah penataan ulang dan bukan penggusuran. "Dalam debat dan banyak kesempatan, saya selalu sampaikan konsep kami adalah peremajaan dan penataan ulang," kata mantan ketua komite etik KPK tersebut.
PKL, bagi Anies, akan dinilai ketertiban pengelolaannya. Penilaian tersebut meliputi aspek kebersihan, keamanan, maupun kenyamanan dengan masyarakat. "Nanti kalau nilainya bagus, bisa dilanjutkan untuk berdagang. Kalau bermasalah, kami kita minta perbaiki," ujar Anies.
Anies meyakini bahwa cara ini membawa konsep keadilan bagi warga Jakarta, khususnya bagi para pedagang kecil dan pejalan kaki. Penggagas 'Gerakan Indonesia Mengajar' ini akan mengadakan pelatihan dan pendampingan bagi para pedagang agar dapat tertib dan memberikan kenyamanan. "Semoga dengan (konsep) ini, semua orang di Jakarta bisa hidup," kata Anies.