Warga secara swadaya mengisi BBM jenis Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar umum (SPBU), Jakarta, Rabu (18/1). (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
Warga secara swadaya mengisi BBM jenis Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar umum (SPBU), Jakarta, Rabu (18/1). (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
Antrean warga untuk mengisi BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar umum (SPBU), Jakarta, Rabu (18/1). (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
Warga secara swadaya mengisi BBM jenis Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar umum (SPBU), Jakarta, Rabu (18/1). (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
Warga secara swadaya mengisi BBM jenis Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar umum (SPBU), Jakarta, Rabu (18/1). (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Persero mengkonfirmasi hadirnya Pertalite turut memengaruhi tren penurunan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium yang tidak disubsidi oleh pemerintah. Sebelum ada Pertalite, konsumsi Premium sekitar 75 ribu kilo liter (KL) per hari namun setelah hadirnya Pertalite konsumsi Premium hanya sekitar 43 ribu KL hingga 45 ribu KL per hari.