Presiden Joko Widodo ( kedua kanan) didampingi Mensesneg Patikno (kanan) menerima pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/1). (FOTO : Republika/ Wihdan )
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimmly Assidiqie (ketiga kiri) bersama pengurus saat diterima Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/1). (FOTO : Republika/ Wihdan )
Presiden Joko Widodo ( kanan) menerima pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/1). (FOTO : Republika/ Wihdan )
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddqie (tengah) didampingi pengurus saat konfernsi pers usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/1). (FOTO : Republika/ Wihdan )
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddqie (tengah) didampingi pengurus saat konfernsi pers usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/1). (FOTO : Republika/ Wihdan )
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddqie (tengah) didampingi pengurus saat konfernsi pers usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/1). (FOTO : Republika/ Wihdan )
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) mendatangi Istana Kepresidenan untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam pertemuan ini, Ketua ICMI Jimly Asshiddiqie didampingi Wakil Ketua ICMI Prio Budi Santoso dan Ilham Habibie.
Jimly menuturkan, ICMI menyampaikan beberapa hal kepada Presiden Jokowi setelah menyelesaikan Silahturahim Kerja Nasional (Silatnas) dalam rangka ulang tahun ke-20.Dari Silatnas ini, ICMI bertekad kembali menghidupkan kegiatan-kegiatan ilmiah di kampus-kampus Islam dengan perspektif ilmiah dan ilmu serta moral.
"Ini kita gerakan. Sekaligus menangkal hal yang muncul dan masuknya pengaruh-pengaruh irasionalitas ke dalam dunia kampus," kata Jimly dalam konferensi pers, Senin (23/1).
Selain menumbuhkan pendidikan ilmiah, ICMI juga bakal melakukan pelatihan-pelatihan kepemimpinan baik di bidang politik, maupun kewirausahaan.