Rabu 25 Jan 2017 03:01 WIB

Huhate Cara Ramah Lingkungan Menangkap Cakalang (Bagian 2)

.

Rep: Prayogi/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Nelayan Larantuka memancing ikan Cakalang di perairan Flores, NTT (FOTO : Prayogi/Republika)

Kapal nelayan Larantuka berlayar di perairan Flores, NTT untuk memancing ikan Cakalang (FOTO : Prayogi/Republika)

Mata kail nelayan Larantuka yang digunakan untuk memancing ikan Cakalang di perairan Flores, NTT (FOTO : Prayogi/Republika)

Nelayan Larantuka menyimpan ikan Cakalang yang berhasil mereka tangkap di perairan Flores, NTT (FOTO : Prayogi/Republika)

Nelayan Larantuka memancing saat akan memancing ikan Cakalang di perairan Flores, NTT (FOTO : Prayogi/Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, LARANTUKA -- Sedangkan umpan yang digunakan adalah ikan teri yang terlebih dahulu diambil dari bagan, upan tersebut diusahakan tetap hidup agar lebih mudah memancing sekumpulan cakalang. Hampir seluruh tepian kapal terdapat instalasi pipa untuk menyemprotkan air guna mengelabui keberadaan kapal dari pandangan ikan.

 

Nelayan larantuka sendiri  mulai mengenal  Teknik Huhate pada tahun 80-an hingga sekarang. Namun, saat ini mereka harus bersabar akibat semakin menurunnya  hasil tangkapan cakalang mereka. Bukan tanpa alasan, hal ini diakibatkan oleh penggunaan alat tangkap yang merusak ekosostem laut seperti jaring pukat cincin, pukat harimau bahkan bom.

"Dulu kami memancing cakalang hanya membutuhkan jarak hanya beberapa mil saja, namiun sekarang kita harus menempuh jarak ber puluuluh mil untuk mebdapatkan ikan," ujar Nahkoda Kapal Flotim 17,  Loren.

sumber : Republika Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement