Kamis 02 Feb 2017 22:49 WIB

Aktivitas Warga Aleppo di Sela Konflik Bersenjata

.

Rep: Youssef Badawi/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Anak-anak bermain di pusat penampungan Jibreen bagian utara Kota Alepo Syiria, Rabu (1/2/17). Tentara Syiria kembali menguasai bagian timur Aleppo setelah selama 4 tahun dikuasai pemberontak. (FOTO : Youssef Badawi/EPA)

Anak-anak bermain di pusat penampungan Jibreen bagian utara Kota Alepo Syiria, Rabu (1/2/17). Tentara Syiria kembali menguasai bagian timur Aleppo setelah selama 4 tahun dikuasai pemberontak. (FOTO : Youssef Badawi/EPA)

Anak-anak sekolah bercengkrama di sekolah yang berada di pusat penampungan Jibreen bagian utara Kota Alepo Syiria, Rabu (1/2/17). Tentara Syiria kembali menguasai bagian timur Aleppo setelah selama 4 tahun dikuasai pemberontak. (FOTO : Youssef Badawi/EPA)

Anak-anak sekolah bercengkrama di sekolah yang berada di pusat penampungan Jibreen bagian utara Kota Alepo Syiria, Rabu (1/2/17). Tentara Syiria kembali menguasai bagian timur Aleppo setelah selama 4 tahun dikuasai pemberontak. (FOTO : Youssef Badawi/EPA)

Seorang pedagang berjualan minuman tradisional di utara Kota Alepo Syiria, Rabu (1/2/17). Tentara Syiria kembali menguasai bagian timur Aleppo setelah selama 4 tahun dikuasai pemberontak. (FOTO : Youssef Badawi/EPA)

Warga membawa roti tradisional di bagian utara Kota Alepo Syiria, Rabu (1/2/17). Tentara Syiria kembali menguasai bagian timur Aleppo setelah selama 4 tahun dikuasai pemberontak. (FOTO : Youssef Badawi/EPA)

Warga membawa roti tradisional di bagian utara Kota Alepo Syiria, Rabu (1/2/17). Tentara Syiria kembali menguasai bagian timur Aleppo setelah selama 4 tahun dikuasai pemberontak. (FOTO : Youssef Badawi/EPA)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Pasca-penguasaan kembali sebagian wilayah timur Aleppo oleh pasukan pemerintah Suriah, kehidupan warga mulai berdenyut kembali. Anak-anak beraktivitas di pusat pengungsian, beberapa di antaranya kembali bersekolah.

Masih jauh memang untuk mengembalikan ke kehidupan normal kembali layaknya sebelum konflik terjadi. Namun, cukup menjanjikan sebagai langkah awal menuju kehidupan normal.

sumber : EPA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement