Kamis 16 Feb 2017 19:52 WIB

Obituari: Selamat Jalan Olo

.

Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Foto mendiang Guntoro alias Olo (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)

Kamera yang digunakan almarhum Guntoro saat menjalankan tugas dengan frame terakhir menangkap suasana banjir di Pejaten Timur, Jakarta. (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)

Ibunda mendiang Guntoro, Ngadinem (kedua dari kiri) di rumah duka di kawasan Lenteng Agung, Jakarta. (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)

Membawa jenazah menuju masjid untuk dishalatkan. (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)

Do'a dan kesaksian jamaah bagi jenazah almarhum Guntoro (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)

Sejumlah pewarta foto mengusung keranda saat akan dimakamkan di TPU di kawasan Pondok Rajeg, Depok, Jawa Barat, Kamis (16/2). (FOTO : Antara/Yulius Satria Wijaya)

Anggota keluarga menaburkan bunga di makam di TPU di kawasan Pondok Rajeg, Jawa Barat, Kamis (16/2). (FOTO : Antara/Yulius Satria Wijaya)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kematian mendadak seorang teman selalu mengejutkan banyak orang. Hal ini yang terjadi pada Guntoro (29) pewarta foto dari Harian Koran Jakarta. Mendiang meninggal saat meliput peristiwa banjir di kawasan Pejaten Timur, Jakarta.

 

Olo--demikian Guntoro biasa disapa-- diduga mendapat serangan jantung saat memotret. Dari kameranya yang tampak sempat terkena lumpur banjir, bingkai foto terakhir Olo berisi foto-foto seorang anak kecil di lokasi banjiir. Warga sempat mencoba menolong almarhum yang merasa pusing namun kemudian Olo menghembuskan nafas terakhirnya.

 

Kabar duka tersebut yang segera beredar di grup-grup media sosial. Meninggalnya seseorang seprofesi yang sama selalu mengejutkan, terlebih jika dia meninggal di saat menjalankan tugasnya. Puluhan pewarta foto dan jurnalis dari berbagai media berkumpul di rumah duka. Lepas Shalat Zuhur, setelah dishalatkan jenazah dibawa menuju kawasan Depok untuk dimakamkan.

 

Semasa hidupnya almarhum dikenal sebagai anak yang berbakti. Olo kerap bermalam di rumah sakit menunggui ibunya yng tengah dirawat, kemudian keesokan harinya Olo berangkat liputan.

 

Di pagi hari tadi sebelum berangkat kerja, Olo sempat menggendong ibunya. Kemudian berangkat menuju lokasi banjir di Pejaten Timur. Tempat di mana Ia menghembuskan nafas terakhirnya. Dalam ajaran Islam, meninggal saat bekerja mencari nafkah yang halal memiliki nilai lebih. Dalam beberapa keterangan disamakan berada dalam keadaan syahid. Semoga Olo pun mencapai syahid. Aamiin. 

sumber : Republika Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement