Senin 20 Feb 2017 22:53 WIB

Lintas Ekonomi Bisnis

.

Rep: Republika, Antara Foto/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

President dan CEO Freeport-McMoRan Inc Richard C Adkerson (kanan) berjabat tangan dengan Penasihat Senior PT Freeport Indonesia Chappy Hakim (kiri) usai konferensi pers di Jakarta, Senin (20/2). (FOTO : Republika/Prayogi)

Direktur Finance Mandiri Capital Indonesia Hira Laksamana (kanan) bersama CTO Moka Grady Laksmono (kedua kiri) dan CEO Moka Haryanto Tanjo (kedua kanan) menjadi pembicara dalam bincang dan press conference terkait pembiayaan mandiri capital di Mandiri Inku (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)

Karyawati melayani nasabah di Banking Hall Bank BRI Syariah, Jakarta, Senin (20/2). (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)

Presiden Direktur PT Astra Internasional Tbk Prijono Sugiarto (kanan) saat melihat gambar bangunan Menara Astra dan Anandamaya Residences usai acara Topping Off di Jakarta, Senin (20/2). (FOTO : Muhammad Adimaja/Antara)

Nelayan bersiap melaut di M Lombang, Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat, Senin (20/2). Nelayan setempat mulai melaut setelah beberapa pekan terhenti akibat cuaca buruk. (FOTO : Dedhez Anggara/Antara)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia bisnis di tanah air dihebohkan oleh corporate action yang dilakukan oleh perusahaan tam bang raksasa asal Amerika Freeport. Pengunduran diri Marsekal (Purn) Chappy Hakim dari posisi Presdir PT Freeport Indonesia adalah salah satu penyebabnya.  Freeport-McMoRan Inc kembali mengosongkan posisi presiden direktur PT Freeport Indonesia di tengah tuntutan agar Freeport Indonesia mengakhiri kontrak karya di Indonesia dan menggantinya menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK).

 

Sementara di bidang bisnis berbasis syariah PT Bank Rakyat Indonesia Syariah (Persero) atau BRIS menargetkan pertumbuhan segmen pembiayaan perumahan subsidi atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) mencapai lebih dari 200 persen atau sebesar Rp 750 miliar menjadi Rp 1,6 triliun pada tahun ini. Dimana pada tahun 2016 pembiayaan FLPP tumbuh 115 persen atau Rp 300 miliar menjadi Rp 850 miliar.

 

Bank pelat merah terbesar di tanah air, Bank Mandiri melalui Mandiri Capital Indonesia menempatkan investasi sebesar Rp 300 miliar kepada empat starup dibidang tekhnologi layanan keuangan (fintech), termasuk ke Moka yang merupakan starup point of sales (POS). Berikut berita lintas ekonomi bisnis selengkapnya.

sumber : Republika, Antara Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement