Selasa 28 Mar 2017 18:53 WIB

Haji Na'im, Maestro Pijat Patah Tulang (Bagian 2)

.

Rep: Agung Surpiyanto/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

RANA: Suasana lokasi pengobatan pijat patah tulang Haji Na'im. (FOTO : Agung Surpiyanto/Republika)

RANA: Tempat praktek bengkel Tulang Haji Na'im sangat bersahaja. (FOTO : Agung Surpiyanto/Republika)

RANA: Foto x-Ray pasien digunankan sebagai panduan untuk proses pengobatan. (FOTO : Agung Surpiyanto/Republika)

RANA: Pasien pengobatan pijat patah tulang Haji Na'im berasal dari berbagai kalangan dan tingkatan usia. (FOTO : Agung Surpiyanto/Republika)

RANA: Beberapa pasien 'rawat inap' di lokasi pengobatan pijat patah tulang Haji Na'im. (FOTO : Agung Surpiyanto/Republika)

RANA: Beberapa pasien harus menginap di tempat pijat tulang Haji Naim (FOTO : Agung Surpiyanto/Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pasien yang datang kebanyakan mengalami masalah pada tulang, seperti patah tulang, terseleo, dan urat terjepit. Tidak ada obat bius dalam praktik pemijatan, tidak heran sering terdengar suara orang kesakitan pada saat dipijat.  

Tidak sekadar memijat dengan menekan bagian tubuh yang sakit, teknik pijat di Haji Naim memiliki teknik yang khas rahasia dengan menggunakan minyak tumbuh-tumbuhan dari Cimande yang berwarna kuning. Pengobatan Haji Naim juga menyediakan ruang menginap bagi para pasien yang datang dari luar daerah dan mengalami luka parah.  

Nama Haji Na'im memang sudah sangat terkenal dari dulu hingga sekarang. Bahkan, meskipun sang maestro pijat patah tulang dan terseleo tersebut sudah almarhum, orang tetap saja menyebut nama beliau dibandingkan anak-anaknya yang meneruskan jasa pijat tersebut. Selain untuk meneruskan warisan keluarga, jasa pijat ini juga untuk menolong orang yang mengalami luka pada tulang sesuai amanah dari Haji Na’im itu sendiri. 

sumber : Republika Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement