REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kandidat presiden Prancis Emmanuel Macron unggul dalam pemilihan umum putaran kedua di negara itu yang digelar Ahad (7/5). Sejumlah survei menyatakan, pendiri gerakan politik independen En Marche itu sebagai pemenang.
Setidaknya ada tiga lembaga survei yang melakukan penghitungan suara secara cepat setelah tempat pemungutan suara ditutup pukul 8 malam waktu setempat menyatakan Macron unggul dari saingannya, Marine Le Pen. Ia mendapatkan 65 persen suara dibanding kandidat dari partai sayap kanan Front Nasional tersebut.
Dengan keunggulannya, Macron hampir dipastikan secara resmi menjadi presiden termuda di Prancis. Pria berusia 39 tahun itu sebelumnya telah unggul dalam sejumlah debat dan mendapat dukungan dari komunitas masyarakat beragama, khususnya Islam.
Mantan bankir investasi dan menteri keuangan Prancis itu kerap disebut memiliki pandangan lebih baik dalam mengatasi sejumlah isu-isu yang menjadi masalah utama negara. Macron dianggap memiliki rencana terbaik untuk kemajuan negara melalui visi dan misi yang memukau, di antaranya dalam mengurangi tingkat pengangguran negara itu.