Senin 15 May 2017 17:31 WIB

Sistem Pelayanan RS Dharmais Terkena Virus Malware

.

Red: Mohamad Amin Madani

Poster pemberitahuan adanya gangguan pada Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) karena virus terpasang di area pelayanan administrasi Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, Senin (15/5). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)

Poster pemberitahuan adanya gangguan pada Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) karena virus terpasang di area pelayanan administrasi Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, Senin (15/5). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)

Poster pemberitahuan adanya gangguan pada Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) karena virus terpasang di area pelayanan administrasi Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, Senin (15/5). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)

Poster pemberitahuan adanya gangguan pada Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) karena virus terpasang di area pelayanan administrasi Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, Senin (15/5). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)

Poster pemberitahuan adanya gangguan pada Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) karena virus terpasang di area pelayanan administrasi Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, Senin (15/5). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)

Poster pemberitahuan adanya gangguan pada Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) karena virus terpasang di area pelayanan administrasi Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, Senin (15/5). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)

Poster pemberitahuan adanya gangguan pada Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) karena virus terpasang di area pelayanan administrasi Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, Senin (15/5). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Poster pemberitahuan adanya gangguan pada sistem informasi Rumah Sakit (SIRS) karena virus terpasang di area pelayanan administrasi Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, Senin (15/5).

 

Sistem antrean pasien pada pelayanan Rumah Sakit Dharmais tak bisa berfungsi diakibatkan oleh virus malware yang bekerja dengan mengunci komputer sehingga sistem pelayanan rumah sakit tersebut dilakukan secara manual. Virus ini bisa menyebar secara masif ke 99 negara di dunia, termasuk di Jakarta, Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement