Senin 03 Jul 2017 22:55 WIB

Pasca Letusan, Kawah Sileri Masih Ditutup

.

Rep: Nico Kurnia Jati/ Red: Mohamad Amin Madani

Petugas gabungan dari SAR, Tagana dan Kepolisian menjaga kawah Sileri yang meletus dan mengeluarkan matrial lumpur panas setinggi 25 meter pada Ahad (27) di desa Kepakisan, kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/7). (FOTO : Nico Kurnia Jati)

Petugas gabungan dari SAR, Tagana dan Kepolisian menjaga kawah Sileri yang meletus dan mengeluarkan matrial lumpur panas setinggi 25 meter pada Ahad (27) di desa Kepakisan, kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/7). (FOTO : Nico Kurnia Jati)

Petugas gabungan dari SAR, Tagana dan Kepolisian menjaga kawah Sileri yang meletus dan mengeluarkan matrial lumpur panas setinggi 25 meter pada Ahad (27) di desa Kepakisan, kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/7). (FOTO : Nico Kurnia Jati)

Petugas gabungan dari SAR, Tagana dan Kepolisian menjaga kawah Sileri yang meletus dan mengeluarkan matrial lumpur panas setinggi 25 meter pada Ahad (27) di desa Kepakisan, kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/7). (FOTO : Nico Kurnia Jati)

Petugas gabungan dari SAR, Tagana dan Kepolisian menjaga kawah Sileri yang meletus dan mengeluarkan matrial lumpur panas setinggi 25 meter pada Ahad (27) di desa Kepakisan, kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/7). (FOTO : Nico Kurnia Jati)

Petugas SAR melakukan pemetaan wilayah evakuasi kawasan kaki Gunung Butak, desa Canggal Bulu, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Senin (3/7). (FOTO : Nico Kurnia Jati)

Petugas SAR melakukan pemetaan wilayah evakuasi kawasan kaki Gunung Butak, desa Canggal Bulu, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Senin (3/7). (FOTO : Nico Kurnia Jati)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA --  Petugas gabungan dari SAR, Tagana dan Kepolisian menjaga kawah Sileri yang meletus dan mengeluarkan matrial lumpur panas setinggi 25 meter pada Ahad (27) di desa Kepakisan, kecamatan Batur,

Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/7).

Ledakan tersebut mengakibatkan 15 korban 5 diantaranya luka-luka. Menurut Sub Direktorat Penanganan Korban Bencana

Alam Kementerian Sosial Kusmadiana lokasi wisata jauh dari perkampungan penduduk sehingga dinyatakan aman dan tidak perlu direlokasi hanya saja harus tetap melakukan pemantauan pada kadar gas dan kementerian akan melakukan pemantauan pada korban khususnya keadaan pisikologi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement