Pengungsi Rohingya tiba di Bangladesh setelah berlayar di Teluk Bengal melintasi perbatasan Bangladesh-Myanmar di Teknaf, Bangladesh, Rabu (6/9). (FOTO : Mohammad Ponir Hossain/Reuters)
Pengungsi Rohingya turun dari perahu setelah berlayar di Teluk Bengal melintasi perbatasan Bangladesh-Myanmar di Teknaf, Bangladesh, Rabu (6/9). (FOTO : Mohammad Ponir Hossain/Reuters)
Pengungsi Rohingya menuju pantai setelah berlayar di Teluk Bengal melintasi perbatasan Bangladesh-Myanmar di Teknaf, Bangladesh, Rabu (6/9). (FOTO : Mohammad Ponir Hossain/Reuters)
Pengungsi Rohingya menuju pantai setelah berlayar di Teluk Bengal melintasi perbatasan Bangladesh-Myanmar di Teknaf, Bangladesh, Rabu (6/9). (FOTO : Mohammad Ponir Hossain/Reuters)
Pengungsi Rohingya berjalan menuju pantai setelah berlayar di Teluk Bengal melintasi perbatasan Bangladesh-Myanmar di Teknaf, Bangladesh, Rabu (6/9). (FOTO : Mohammad Ponir Hossain/Reuters)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, TEKNAF -- Gelombang pengungsi Rohingya ke Bangladesh terus berdatangan. Mereka berdatangan dengan berbagai cara termasuk menggunakan perahu nelayan menuju perairan Bangladesh. Mengungsi dengan menggunakan perahu ini berisiko tinggi.
Lebih dari 125 ribu pengungsi Rohingya telah membanjiri perbatasan Bangladesh. Sejumlah orang juga telah tewas karena berusaha menyeberangi sungai dengan menggunakan kapal nelayan kecil yang tidak sesuai dengan perairan pesisir .
Pekan lalu mayat 15 wanita dan 11 anak-anak juga ditemukan di Cox''s Bazar setelah kapal-kapal yang membawa mereka tenggelam di Sungai Naf pada Rabu (30/8). Pejabat tertinggi di Cox''s Bazar, Mohammad Ali Hossain, mengatakan mayat-mayat tersebut langsung dikubur karena tidak ada yang mengklaimnya.
sumber : Reuters