Eskpresi seorang pengungusi Rohingya saat menyentuh daratan perairtan Teluk Bengal, di Shah Porir Dwip, Bangladesh, Selasa (11/9) (FOTO : Danis Siddiqui/Reuters)
Perahu yang sarat dengan pengungusi Rohingya menuju daratan perairtan Teluk Bengal, di Shah Porir Dwip, Bangladesh, Selasa (11/9) (FOTO : Danis Siddiqui/Reuters)
Seorang pengungusi Rohingya dibopong menuju perairtan Teluk Bengal sementara asap mengepul dari kejauhan wilayah Myanmar , di Shah Porir Dwip, Bangladesh, Selasa (11/9) (FOTO : Danis Siddiqui/Reuters)
Puluhan pengungusi Rohingya turun dari perahu setibanya di pesisir Teluk Bengal, di Shah Porir Dwip, Bangladesh, Selasa (11/9) (FOTO : Danis Siddiqui/Reuters)
Pengungusi Rohingya berjalan di pesisir Teluk Bengal, di Shah Porir Dwip, Bangladesh, Selasa (11/9) (FOTO : Danis Siddiqui/Reuters)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Perlakuan Myanmar terhadap minoritas Muslim Rohingya merupakan contoh "buku teks" tentang pembersihan etnis. Pernyataan ini diungkapkan pejabat Dewan HAM PBB Zeid Ra''ad al-Hussein dalam sebuah pidato di Jenewa, Senin (11/9).
Sementara itu di belahan dunia lain arus pengungsi etnis Rohingya terus berdatangan ke wilayah Bangladesh melalui perairan Teluk Bengal. Dari kejauhan di wilayah Myanmar yang mereka tinggalkan asap mengepul dari wilayah-wilayah yang diduga pemukiman rohingya.
sumber : Republika, Reuters