Nenek Gladys Ngwenya berlatih tinju di sasana tinju ‘A-Team’ di Johannesburg, Afrika Selatan. Sasana tinja bagi nenek ini diinisiasi oleh Calude Maphosa seorang binaragawaan setempat. Nenek peserta program berasal dari berbagai kondisi fisik dan umur. (FOTO : Kim Ludbrook)
Nenek Gladys Ngwenya bersiap untuk berlatih tinju di sasana tinju ‘A-Team’ di Johannesburg, Afrika Selatan. Sasana tinja bagi nenek ini diinisiasi oleh Calude Maphosa seorang binaragawaan setempat. Nenek peserta program berasal dari berbagai kondisi fisik dan umur. (FOTO : Kim Ludbrook/EPA-EFE)
Sejumlah nenek berlatih tinju di sasana tinju ‘A-Team’ di Johannesburg, Afrika Selatan. Sasana tinja bagi nenek ini diinisiasi oleh Calude Maphosa seorang binaragawaan setempat. Nenek peserta program berasal dari berbagai kondisi fisik dan umur. (FOTO : Kim Ludbrook)
Nenek Zodwa Twala (75) meninju sarung target yang dikenakan pelatihnya di sasana tinju ‘A-Team’ di Johannesburg, Afrika Selatan. Sasana tinja bagi nenek ini diinisiasi oleh Calude Maphosa seorang binaragawaan setempat. Nenek peserta program berasal dari berbagai kondisi fisik dan umur. (FOTO : Kim Ludbrook/EPA-EFE)
Claude Maphosa (kanan) alias 'Coach' memberi minum seorang nenek yang berlatih tinju di sasana tinju ‘A-Team’ di Johannesburg, Afrika Selatan. Sasana tinja bagi nenek ini diinisiasi oleh Calude Maphosa seorang binaragawaan setempat. Nenek peserta program berasal dari berbagai kondisi fisik dan umur. (FOTO : Kim Ludbrook/EPA-EFE)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Olahraga tinju selama ini identik dengan olahraga keras yang dilakukan oleh kebanyakan kaum adam di usia yang masih muda. Namun apa jadinya jika yang berlatih tinju adalah kaum wanita, berusia lanjut alias (maaf) nenek-nenek.
Adalah sebuah sasana tinju di Johannesburg Afrika Selatan memberikan pelatihan tinju bagi wanita-wanita berusia lanjut. Digagas oleh Claude Maphosa melatih para nenek ini dua kali dalam seminggu di sasananya.
sumber : EPA