Warga bersama prajurit TNI AD dari Yonif 323/Buaya Putih Raider membersihkan lumpur atau material tanah pascalongsor yang menimpa dua rumah dan menyebabkan empat orang tewas tertimbun di Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Ahad (8/10). (FOTO : Antara/Adeng Bustomi)
Prajurit TNI AD dari Yonif 323/Buaya Putih Raider membantu warga membersihkan lumpur dan material tanah pascalongsor yang menimpa dua rumah dan menyebabkan empat orang tewas tertimbun di Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Ahad (8/10). (FOTO : Antara/Adeng Bustomi)
Warga bersama prajurit TNI AD dari Yonif 323/Buaya Putih Raider membersihkan lumpur atau material tanah pascalongsor yang menimpa dua rumah dan menyebabkan empat orang tewas tertimbun di Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Ahad (8/10). (FOTO : Antara/Adeng Bustomi)
Sejumlah Taruna Siaga Bencana (Tagana) berjalan di sekitar jalan yang ambles saat membawa bantuan untuk korban longsor dan pergerakan tanah di Desa Kalijati, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Ahad (8/10). (FOTO : Antara/Adeng Bustomi)
Warga gotong royong membersihkan halaman yang terdampak bencana pergerakan tanah di Desa Kalijati, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Ahad (8/10). (FOTO : Antara/Adeng Bustomi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Warga bersama prajurit TNI AD dari Yonif 323/Buaya Putih Raider membersihkan lumpur atau material tanah pascalongsor yang menimpa dua rumah dan menyebabkan empat orang tewas tertimbun di Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Ahad (8/10).
Berdasarkan data Pusdalops BPBD Pangandaran, sebanyak 17 titik terkena bencana banjir dan tanah longsor. Warga yang terkena dampak mengungsi di rumah saudara, tempat ibadah, Puskesmas dan balai desa setempat.