Keluarga pengungsi muslim Rohingya istirahat di ruang terbuka beralaskan plastik, setelah tentara Bangladesh melarang mereka bergerak menuju kamp pengungsian di Palong Khali, Bangladesh, Selasa (17/10). (FOTO : AP/Dar Yasin)
Seorang wanita pengungsi muslim Rohingya menangis karena terpisah dari keluarganya saat menyeberangi perbatasan di Palong Khali, Bangladesh, Selasa (17/10). (FOTO : AP/Dar Yasin)
Seorang pengungsi muslim Rohingya bersama anaknya tertahan di perbatasan, setelah tentara Bangladesh melarang mereka bergerak menuju kamp pengungsian di Palong Khali, Bangladesh, Selasa (17/10). (FOTO : AP/Dar Yasin)
Sejumlah pengungsi muslim Rohingya tidur diatas lantai beralaskan kain plastik di Palong Khali, Bangladesh, Selasa (17/10). (FOTO : AP/Dar Yasin)
Pengungsi muslim Rohingya bertahan di perbatasan, setelah tentara Bangladesh melarang mereka bergerak menuju kamp pengungsian di Palong Khali, Bangladesh, Selasa (17/10).d (FOTO : AP/Dar Yasin)
Ribuan pengungsi muslim Rohingya bertahan di perbatasan, setelah tentara Bangladesh melarang mereka bergerak menuju kamp pengungsian di Palong Khali, Bangladesh, Selasa (17/10). (FOTO : AP/Dar Yasin)
Seorang wanita pengungsi muslim Rohingya menggendong anaknya sambil menyeberangi sungai di Palong Khali, Bangladesh, Selasa (17/10). (FOTO : AP/Dar Yasin)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, Ribuan pengungsi Muslim Rohingya terpaksa menginap di udara terbuka karena tertahan di perbatasan, setelah melarikan diri dari Myanmar hendak masuk ke Bangladesh, mereka dicegah masuk oleh tentara Bangladesh yang menjaga perbatasan di Palong Khali, Selasa, (17/10).
Ratusan ribu Muslim Rohingya telah mengungsi dan melarikan diri untuk menyelamatkan jiwa dan keluarga mereka dari aksi genosida yang dilakukan oleh militer Myanmar.
sumber : AP