Ahad 22 Oct 2017 19:54 WIB

Pernyataan Kapuspen Soal Panglima TNI Ditolak Masuk AS

.

Rep: Santi Sopia/ Red: Mohamad Amin Madani

Konferensi Pers Larangan Panglima TNI ke AS. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Wuryanto memberikan pernyataan saat konferensi pers di Kantor Panglima TNI, Jakarta Pusat, Ahad (22/10). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Konferensi Pers Larangan Panglima TNI ke AS. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Wuryanto memberikan pernyataan saat konferensi pers di Kantor Panglima TNI, Jakarta Pusat, Ahad (22/10). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Konferensi Pers Larangan Panglima TNI ke AS. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Wuryanto memberikan pernyataan saat konferensi pers di Kantor Panglima TNI, Jakarta Pusat, Ahad (22/10). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Konferensi Pers Larangan Panglima TNI ke AS. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Wuryanto memberikan pernyataan saat konferensi pers di Kantor Panglima TNI, Jakarta Pusat, Ahad (22/10). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto mengkonfirmasi terkait penolakan otoritas Amerika Serikat (AS) terhadap Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Wuryanto menjelaskan sedianya Panglima akan menghadiri acara Chief's of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization (VEOs) yang akan dilaksanakan tanggal 23 sampai 24 Oktober 2017 di Washington DC.

Namun Jenderal TNI Gatot Nurmantyo tidak jadi hadir pada acara tersebut karena mendapat penolakan otoritas AS. Menurut Kapuspen, Panglima TNI mendapat undangan secara resmi yang dikirim oleh Pangab Amerika Serikat Jenderal Joseph F. Durford, Jr dan kemudian Jenderal TNI Gatot Nutmantyo membalas surat tersebut dan mengkonfimasi kehadirannya sebagai bentuk penghargaan dan perhatian.

 

Jenderal TNI Gatot siap berangkat menggunakan maskapai penerbangan Emirates, namun beberapa saat sebelum keberangkatan ada pemberitahuan dari maskapai penerbangan bahwa Panglima TNI beserta delegasi tidak boleh memasuki wilayah AS oleh US Custom and Border Protection.

sumber : Putra M. Akbar
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement