Selasa 31 Oct 2017 23:35 WIB

Lintas Ekonomi dan Bisnis

.

Rep: Republika, Antara Foto/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Petugas menata uang kertas rupiah di ruang penyimpanan uang (FOTO : Yasin Habibi/ Republika)

SVP Government & Institutional 1 Bank Mandiri Deny Edward Yusar (kiri), Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan Sarana Multigriya Finansial (SMF) Heliantopo (kedua kanan), Direktur Kelembagaan Bank Mandiri Kartini Sally (kedua kiri) dan Direktur Utama Sarana Multigriya Finansial (SMF) Ananta Wiyogo (kanan) berswafoto seusai penandatanganan perjanjian kredit antara Bank Mandiri dengan Sarana Multigriya Finansial (SMF) di Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa (31/10). (FOTO : Yasin Habibi/ Republika)

Karyawan melayani transaksi setoran nasabah di BCA Syariah Kantor Cabang Jatinegara, Jakarta, Selasa (31/10). (FOTO : Yasin Habibi/ Republika)

Direktur Bisnis Bank DKI, Antonius Widodo Mulyono (kanan) menyerahkan buku tabungan Monas Bank DKI kepada nasabah Bank DKI disela-sela pembukaan Kantor Kas Pasar Baru Metro Atom di Jakarta, Selasa (31/10). Per Oktober 2017, Bank DKI sudah memiliki 29 kantor layanan di pasar-pasar DKI Jakarta. (FOTO : Budi/Antara)

Direktur Utama PT Panca Budi Idaman Tbk Djonny Taslim (kedua kanan) dan Komisaris Utama Robby Taslim (ketiga kiri) berfoto dengan dewan direksi pada acara Penawaran Umum Perdana Saham di Jakarta, Selasa (31/10). Jumlah saham yang akan ditawarkan sebanyak-banyaknya 738.806.000 saham atau 33 % dari modal yang telah ditempatkan (FOTO : Antara)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh meningkat pada September 2017. Posisi M2 tercatat sebesar Rp 5.252,8 triliun atau tumbuh 10,9 persen year on year (yoy), angka itu lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 10 persen yoy. 

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Agusman Zainal menuturkan, berdasarkan komponennya, peningkatan pertumbuhan M2 bersumber dari pertumbuhan komponen uang beredar dalam arti sempit (M1). M1 tumbuh 12,3 persen yoy pada Agustus 2017 menjadi 15,8 persen yoy per September tahun ini. 

 

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Sarana Multigirya Finansial (Persero) menjalin kerja sama pemanfaatan fasilitas kredit jangka pendek (facility line) senilai Rp 500 miliar. Kerjasama tersebut merupakan upaya realisasi sinergi antara BUMN untuk dapat lebih meningkatkan kontribusi bagi negeri.

Perjanjian kerja sama tersebut ditandatangani oleh Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF Heliantopo, dan Senior Vice President Government & Institutional 1 Bank Mandiri Deny Edward Yusar, yang disaksikan oleh Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo dan Direktur Kelembagaan Bank Mandiri Kartini Sally, di Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa (31/10). Berikut berita foto lintas ekonomi dan bisnis selengkapnya.

sumber : Republika, Antara Foto
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement