Rencana Transaksi Non Tunai Bajaj. Pengemudi bajaj saat menunggu penumpang di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (3/11). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Rencana Transaksi Non Tunai Bajaj. Pengemudi bajaj saat menunggu penumpang di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (3/11). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Rencana Transaksi Non Tunai Bajaj. Pengemudi bajaj saat menunggu penumpang di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (3/11). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Rencana Transaksi Non Tunai Bajaj. Pengemudi bajaj melintas di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (3/11). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Rencana Transaksi Non Tunai Bajaj. Pengemudi bajaj membersihkan kendaraannya di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (3/11). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Rencana Transaksi Non Tunai Bajaj. Pengemudi bajaj membersihkan kendaraannya di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (3/11). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Rencana Transaksi Non Tunai Bajaj. Pengemudi bajaj membersihkan kendaraannya di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (3/11). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan uang elektronik terus merambah ke moda transportasi lain. Setelah Kereta Rel Listrik (KRL) dan bus Transjakarta, kini uang elektronik juga dapat digunakan untuk membayar ongkos bajaj.
Namun, berbeda dengan KRL dan Transjakarta yang harus menggunakan kartu, pembayaran uang elektronik untuk bajaj dilakukan melalui aplikasi dompet elektronik Paypro.