Seorang tunawisma tidur di tangga kantor polisi setempat di pusat Kota Los Angeles, Amerika Serikat. (FOTO : Jae C Hong/AP)
Cheyvonne Price, yang menggelandang karena kecanduan heroin tertidur di samping geran di pusat Kota Portland, Oregon, Amerika Serikat. (FOTO : Ted S Warren/AP)
Staf pengajar di San Jose State University Ellen James-Penney mempersiapkan materi kuliahnya di dalam sebuah mobil yang juga menjadi tempatnya bermalam di Grace Baptist Church, San Jose, California, Amerika Serikat. (FOTO : Marcio Jose Sanchez/AP)
Seorang wanita tunawisma menyantap sup dan roti di antara antrean makanan gratis di pusat Kota Los Angeles, Amerika Serikat. (FOTO : Jae C Hong/AP)
Siluet Daniel Shawn duduk di depan tenda yang didirikan di sebuah pedestrian Los Angeles, Amerika Serikat. (FOTO : Jae C Hong/AP)
Delmi Ruiz (depan) duduk di dalam RV (mobil rumah) tempat keluarganya tinggal di daerah Mountain View, California, Amerika Serikat. (FOTO : Marcio Jose Sanchez/AP)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Isu Tuna Wisma di tepi Barat Amerika Serikat bukan hal yang baru. Namun keberadaannya kini semakin parah. Sangat parah. Di setiap malamnya diperkirakan ratusan ribu tuna wisma tidur di bawah langit terbuka. Sementara puluhan ribu lainnya bermalam di rumah-rumah singgah di berbagai kota.
'Tuna wisma' di kawasan ini tidak hanya terdiri dari gelandangan di pinggir jalan. Beberap kalangan dari strata ekonomi yang lebih baik tetap tergolong tuna wisma karena tidak mampu menyewa atau memiliki rumah atau apartemen untuk tinggal. Beberapa dari mereka tinggal di mobil atau RV (sejenis mobil besar dengan peralatan rumah tangga di dalamnya).
Antrean panjang mengular di tempat amal pembagian makanan gratis. Kondisi ini menjadi potret ironi negara besar yang selama dianggap negara maju nan makmur.
sumber : Republika, AP
Ikuti Whatsapp Channel Republika
