Senin 20 Nov 2017 22:46 WIB

Lintas Nusantara

.

Rep: Republika, Antara/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Anggota Persatuan Istri Tentara (Persit) Batalyon Infantri (Yonif) Raider 700 menunjukkan kemampuan bela diri pada upacara serah terima jabatan Komandan Yonif Raider 700 di Markas Yonif Raider 700, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (20/11). (FOTO : Sahrul Manda Tikupadang/Antara)

Seorang perempuan menggendong anaknya di dekat rumahnya yang ambruk diterjang banjir bandang di Desa Senyiur, Keruak, Selong, Lombok Timur, NTB, Senin (20/11). Data BPBD NTB menyebutkan banjir bandang yang menerjang 11 Desa di tiga kecamatan di Lombok Timur menyebabkan dua orang warga meninggal dan sebanyak 578 Kepala Keluarga (2280 jiwa) terdampak banjir dengan puluhan rumah mengalami rusak berat. (FOTO : Ahmad Subaidi/Antara)

Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko (paling kiri) bersama sejumlah aktivis perempuan dan siswi-sisiwi menunjukkan poster kampanye Gerakan Stop Perkawinan Anak di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Senin (20/11). Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA) mengkampanyekan gerakan tersebut untuk menghentikan tingkat perkawinan anak di Indonesia yang saat ini menjadi negara tertinggi ke-7 di dunia (FOTO : Aditya Pradana Putra/Antara)

Pengendara motor melintasi banjir di kawasan Pasar Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (20 /11). Tingginya intensitas curah hujan yang melanda kota Bandung dan kurang baiknya drainase mengakibatkan banjir di kawasan pasar Gedebage terus menerus. (FOTO : Novrian Arbi/Antara)

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bantaeng, Andi Alim Bahri (kiri) didampingi penasehat hukumnya usai mengikuti pembacaan putusan di Pengadilan Negeri Tipikor Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (20/11). Alim terdakwa kasus korupsi dana pelatihan anggaran aspirasi Bappeda Bantaeng senilai Rp129 juta, divonis 1 tahun penjara subsider 1 bulan, lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) seberat 2,6 tahun. (FOTO : Darwin Fatir/Antara)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Kantor Camat Keruak di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi posko terpadu bencana banjir Lombok Timur. Sejumlah bantuan yang datang dipusatkan di posko ini sebelum nantinya didistribusikan kepada korban banjir. 

Berdasarkan data yang terdapat di posko pada pukul 10.00 Wita, jumlah korban terdampak terus meningkat dibanding hari sebelumnya. Di Kecamatan Keruak, total warga terdampak terdiri atas 905 kepala keluarga dengan 3.311 jiwa yang tersebar di sembilan desa. 

Kerusakan rumah meliputi 133 rumah rusak berat, 126 rumah rusak sedang, dan 113 rumah rusak ringan. Lima belas jembatan dan dua masjid/ mushala di Keruak juga dilaporkan rusak. Kerugian lain yang menimpa warga ialah hilangnya 23 sapi dan kerbau, 309 kambing, 694 ayam, dan merendam sedikitnya 117 hektare sawah.

Sementara itu di Semarang Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) menyebutkan kasus perkawinan anak di Jawa Tengah cenderung tinggi dibandingkan daerah lain. Data pengajuan dispensasi periode 2016 itu diperoleh dari Pengadilan Tinggi Agama Jateng pada akhir tahun lalu. Hal itu diungkapkannya usai pencanangan Gerakan Bersama Setop Perkawinan Anak di Semarang yang diprakarsai Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

Dian menyebutkan dari 30 ribu pengajuan dispensasi menikah dengan usia di bawah 16 tahun itu hanya 2.000 dispensasi yang disetujui. Akan tetapi, kata dia, sebanyak 28 ribu anak yang dispensasinya tidak disetujui dimungkinkan tetap menikah dengan cara menikah siri (tidak dicatatkan) atau menaikkan usianya. Berikut berita foto lintas Nusantara selengkapnya.

sumber : Republika, Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement