Senin 18 Dec 2017 21:34 WIB

Lintas Ekonomi dan Bisnis

.

Rep: Republika, Antara Foto/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berbincang dengan wirausahawan muda pada acara Entrepreneurs Wanted ! bertajuk (FOTO : Republika/Edi Yusuf)

Outlok Pembangunan 2018. Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro memberikan paparan dalam acara Outlook Pembangunan 2018 di Jakarta, Senin (18/12). (FOTO : Republika/ Wihdan)

Proyek pengerjaan pembangunan LRT di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (18/12). (FOTO : Republika/ Wihdan)

Asuransi Syariah Pertama di BEI. Pergerakan saham Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi usai pencatatan perdana di BEI, Jakarta, Senin (18/12). (FOTO : Republika/ Wihdan)

Anggota kelompok tani sagu memperhatikan pengolahan sagu modern tanpa limbah, di Desa Labela, Besulutu, Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (18/12). Untuk membantu mewujudkan ketahanan pangan serta program pembangunan pertanian berkelanjutan menuju tahun 2030, Food and Agriculture Organization (FAO) perwakilan Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Kelompok Tani Sagu (KTS) di Kabupaten Konawe menanam ratusan hektar pohon sagu serta membuat tempat pengolahan sagu modern tanpa limbah. (FOTO : Jojon/Antara)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk menjadi investor bagi lima startup atau wirausahawan muda yang sedang merintis usahanya di Bandung, Jawa Barat. Pada kesempatan itu Presiden Jokowi memanggil ke atas panggung lima anak muda yang sedang merintis usahanya dalam berbagai bidang. Lima orang itu diminta oleh Presiden untuk menceritakan usahanya secara singkat.

"Saya mau jadi investor tapi didaftar saja ke Pak Menteri (Menkominfo). Investor, tulis saja saya," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menjadi pembicara kunci dalam acara Entrepreneurs Wanted! (EW!) di Gedung Sasana Budaya Ganesha Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Senin (18/12).

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menetapkan beberapa target pembangunan yang akan diwujudkan pada 2018. Bambang mengatakan, penetapan target tersebut berdasarkan dukungan kondisi perekonomian Indonesia yang diprediksi akan membaik pada tahun depan.

"Pemerintah yakin dengan menjaga pertumbuhan ekonomi sesuai sasaran, target pembangunan diperkirakan akan tercapai," ujar Bambang dalam diskusi bertajuk "Outlook Pembangunan Indonesia 2018: Tantangan di Tahun Politik" yang digelar di Jakarta, Senin (18/12).

Bambang mengatakan, pemerintah menargetkan untuk menurunkan tingkat ketimpangan atau rasio gini menjadi 0,38. Angka itu lebih rendah 0,01 dari capaian pada Maret 2017 yang sebesar 0,39. "Kelihatannya cuma turun 0,01. Tapi itu tidak mudah," ujar Bambang. Berikut berita lintas ekonomi dan bisnis selengkapnya.

sumber : Republika, Antara Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement