Selasa 19 Dec 2017 23:46 WIB

Merindukan 'RIndu Alam' (1)

.

Rep: Mahmud Muhyidin/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Rumah Makan Rindu Alam di Puncak Pass Bogor menjelang malam. (FOTO : Mahmud Muhyidin)

Suasana rumah Makan Rindu Alam saat dipenuhi pengunjung. (FOTO : Mahmud Muhyidin)

Juru masak rumah makan Rindu Alam di Puncak Pass, Bogor. (FOTO : Mahmud Muhyidin)

Salah satu sudut ikonik Rumah Makan Rindu Alam. (FOTO : Mahmud Muhyidin)

Sebuah keluarga menikmati suasana dan makanan di restoran ikonik ini. (FOTO : Mahmud Muhyidin)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, PUNCAK PASS -- Bagi Generasi X yang lahir pada 1961-1980an, perjalanan Bandung-Jakarta pada era tahun 80-an akan membawa kenangan indah. Jalanan berkelok dengan pemandangan perkebunan teh di Puncak Pass di kiri kanan jalan. Termasuk sebuah pemberhentian wajib rumah makan bernama Rindu Alam.

 

Jauh sebelum tol Cipularang terbentang dari Bandung hingga Purwakarta, perjalanan dari Bandung menuju Jakarta atau sebaliknya biasanya ditempuh melalui melalui jalur ini. Jalur yang sama untuk rute Bandoeng - Batavia di masa kolonial Belanda.

 

Restoran dengan di ketinggian sekira 1.443 meter dari permukaan laut itu didirikan pada tahun 80-an. Hingga kini keaslian bangunan ini tetap terjaga. Foto sang pendiri terpampang dimeja bagian atas kasir. Gedung tersebut menjadi saksi perkembangan industri pariwisata di kawasan Puncak sekaligus perkembangan yang terjadi di sekitarnya. 

sumber : Republika Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement