Selasa 19 Dec 2017 23:48 WIB

Merindukan 'RIndu Alam' (2)

.

Rep: Mahmud Muhyidin/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Salah satu sudut Rumah Makan Rindu Alam dengan pemandangan ke arah perkebunan di Puncak Pass Bogor. (FOTO : Mahmud Muhyidin)

Foto mendiang Pangdam Siliwangi Ibrahim Adjie terpampang di depan meja kasir Rumah Makan Rindu Alam. (FOTO : Mahmud Muhyidin)

Bus antar jemput karyawan Rumah Makan Rindu Alam. (FOTO : Mahmud Muhyidin)

Tatapan kosong salah satu staf Rumah Makan Rindu Alam. (FOTO : Mahmud Muhyidin)

Neon Sign Rumah Makan Rindu Alam di Puncak Pass Bogor menjelang malam. (FOTO : Mahmud Muhyidin)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, PUNCAK PASS -- Restoran ini juga merupakan salah satu tunjuan destinasi bagi para wisatasan lokal maupun mancanegara. Pesohor dan pejabat negeri pada era itu sering singgah saat melakukan pejalanan menuju Bandung dari Jakarta atau sebaliknya.

 

Saat ini Rindu Alam bukan sekedar tempat rumah makan melainkan sebagai salah satu ikon Puncak Pass. Kedatangan ke tempat ini tidak melulu untuk melepas lelah atau memuaskan lapar dan dahaga. Lebih dari itu lokasi ini menjadi tempat bernostalgia. Mengenang masa lalu saat melakukan perjalanan bersama keluarga. 

 

Angin semilir yang biasa menerpa kini terasa semakin kencang berhembus. Menyusul kabar akan dibongkarnya tempat ini Pemerintah Provinsi  Jawa Barat sebagai pemilik lahan. Di tempat yang sama nantinya akan difungsikan menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH).

sumber : Republika Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement