Ratusan Kapal Motor nelayan bersandar pada hari libur melaut memperingati tsunami di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Pusong, Lhokseumawe, Aceh, Selasa (26/12). (FOTO : Antara/Rahmad)
Nelayan berbaring diatas kapal yang ditambatkan saat libur melaut memperingati tsunami di Banda Aceh, Aceh, Selasa (26/12). (FOTO : Antara/Irwansyah Putra)
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman (ketiga kanan) bersama tokoh agama dan masyarakat menabur bunga di kuburan massal korban tsunami 26 Desember 2017 seusai menggelar doa dan zikir bersama pada peringatan 13 tahun tsunami di Banda Aceh, Aceh, Selasa (26/12). (FOTO : Antara/Irwansyah Putra)
Warga membawa talam berisi makanan seusai berzikir seusai Kenduri Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar bersamaan dengan Peringatan 13 Tahun Bencana Gempa dan Tsunami di Masjid Tua Teuku Di Anjung, Banda Aceh, Selasa (26/12) (FOTO : Antara/Ampelsa)
Warga melihat daftar nama-nama korban tsunami pada monumen tsunami Desa Padang Seurahet, Johan pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Selasa (26/12). (FOTO : Antara/Syifa Yulinnas)
Pengunjung mengamati foto yang dipajang pada pameran foto Mengenang 13 Tahun Tsunami Aceh di Lhokseumawe, Aceh, Selasa (26/12). (FOTO : Antara/Rahmad)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE -- Ratusan Kapal Motor nelayan bersandar pada hari libur melaut memperingati tsunami di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Pusong, Lhokseumawe, Aceh, Selasa (26/12).
Seluruh nelayan Aceh dilarang melaut pada 26 Desember untuk mengenang dan memperingati peristiwa gelombang tsunami akibat gempa dasyat berkekuatan 9,2 SR yang terjadi 26 Desember 2004.