Senin 08 Jan 2018 22:23 WIB

Kunjungi Republika, Hasto Cerita Jejak Soekarno dalam Islam

.

Rep: Iman Firmansyah, Santi Sopia/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto (Ketiga dari kiri) (FOTO : Republika TV/Fian Firatmaja)

Sekertaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto memberikan penjelasan saat melakukan kunjungan ke kantor Harian Republika, Jakarta, Senin (8/1). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)

Menjelaskan. Sekertaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto memberikan penjelasan kepada perwakilan redaksi Harian Republika saat melakukan kunjungan ke kantor Harian Republika, Jakarta, Senin (8/1). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)

Menjelaskan. Sekertaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto memberikan penjelasan kepada perwakilan redaksi Harian Republika saat melakukan kunjungan ke kantor Harian Republika, Jakarta, Senin (8/1). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)

Wakil Pemimpin Redaksi Harian Republika Nur hasan Murtiaji, Pemipin Redaksi Harian Republika Irfan Junaidi, Sekertaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto(kiri ke kanan) sedang berbincang tentang buku soekarno saat melakukan kunjungan ke kantor Harian Republika, Jakarta, Senin (8/1). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto beserta pengurus lainnya berkunjung ke Kantor Harian Umum Republika, Senin (8/1). Dalam pertemuan, Hasto turut menyampaikan salah satu kajian mengenai rekam jejak Bung Karno (Soekarno) dengan Islam.

Menurutnya, Bung Karno membawa tradisi kehidupan Islam yang sangat terintegrasi dengan alam pikir kebangsaan. "Misalnya, ketika berkunjung ke Uni Soviet pun, Bung Karno yang santri, salat lima waktu tak pernah putus, sama dengan Mohammad Hatta, Mohammad Yamin, tapi dalam alam pikirnya adalah kebangsaan," kata Hasto.

Hasto melanjutkan, Bung Karno jugalah yang meminta membuka kembali masjid biru yang sebelumnya diubah menjadi gudang di Uni Soviet. Tetapi, sejarah itu yang dicoba dikaburkan pada masa itu. Selain itu, menurut dia, jika tidak ada peran Bung Karno, Al-Azhar mungkin sudah ditutup.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement