Kamis 18 Jan 2018 23:13 WIB

Nasib Muram Pencari Suaka (1)

.

Rep: Putra M Akbar/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

WNA pengungsi beristirahat di trotoar di depan Rumah Detensi Imigrasi Jakarta Barat. (FOTO : Putra M Akbar)

Warung setempat menjadi alternatif tempat beristirahat para pengungsi menanti kepastian. (FOTO : Putra M Akbar)

Anak-anak pencari suaka bermain dengan pengungsi dewasa di pinggiran jalan kawasan Jakarta Barat. (FOTO : Putra M Akbar)

Seorang anak pencari suaka bermain di antara spanduk di depan rumah detensi imigrasi Jakarta Barat. (FOTO : Putra M Akbar)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,  Jakarta -- Sebanyak 51 Warga Negara Asing (WNA) terdampar di depan Rumah Detensi Imigrasi, Jalan Peta Selatan, Kalideres, Jakarta Barat. Sekiranya sudah satu bulan WNA yang berasal dari Negara konflik seperti Afghanistan, Sudan dan Somalia, hidup menggelandang diatas trotoar beralaskan tikar dan kardus.

 

 

Fenomena tersebut bukanlah kali pertama terjadi, sejak Agustus 2017 hingga sekarang sudah ada tiga kloter kelompok WNA yang hidup menggelandang diatas trotoar untuk menunggu untuk masuk kedalam Rumah Detensi Imigrasi.  Namun, Rumah Detensi Imigrasi tidak bisa berbuat banyak karena kondisi di dalam sudah dipenuhi oleh WNA yang sebelumnya bernasib serupa seperti mereka.

 

Para pencari suaka tersebut tidak menyangka bahwa nasibnya akan seperti ini. Bahkan, salah satu WNA bernama Aryan Khan (25) mengaku sangat menyukai tinggal di Indonesia. “Sebelumnya saya belum tahu Indonesia seperti apa, lalu saya mencari tahu melalui internet yang mengatakan kalau orang-orang di Indonesia ramah,” Ujar pria asal Afghanistan yang sudah tinggal selama empat tahun di Indonesia tersebut.

 

Kegiatan sehari-harinya hanyalah duduk diatas trotoar memandangi kendaraan yang lalu lalang melintas di hadapan mereka sambil menikmati debu jalanan. Tak heran, untuk memenuhi kebutuhan perut mereka hanya bisa mengharapkan uluran tangan dari warga yang melintas di kawasan tersebut dengan menu sederhana ala kadarnya . 

 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement