Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko memakai rompi orange berjalan usai dilakukan pemeriksaan 1x24 jam di kantor KPK, Jakarta, Ahad (4/2). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)
Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko memakai rompi orange berjalan usai dilakukan pemeriksaan 1x24 jam di kantor KPK, Jakarta, Ahad (4/2). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)
Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko memakai rompi orange berjalan usai dilakukan pemeriksaan 1x24 jam di kantor KPK, Jakarta, Ahad (4/2). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)
Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko memakai rompi orange berjalan usai dilakukan pemeriksaan 1x24 jam di kantor KPK, Jakarta, Ahad (4/2). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)
Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko memakai rompi orange memberikan keterangan kepada media usai dilakukan pemeriksaan 1x24 jam di kantor KPK, Jakarta, Ahad (4/2). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berjalan. Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko memakai rompi orange berjalan usai dilakukan pemeriksaan 1x24 jam di kantor KPK, Jakarta, Ahad (4/2).
- KPK menetapkan bupati Jombang tersangka setelah KPK melakukan OTT dan pemeriksaan terhadap Bupati Jombang yang diduga menerima uang dari PLT Kepala dinas kesehatan kabupaten Jombang yang didapat dari pungutan liar di tingkat puskesmas untuk perizinan penempatan jabatan di Pemkab Jombang dan membantu penerbitan izin operasional sebuah rumah sakit swasta di Jombang. Dari OTT tersebut KPK berhasil menyita sisa uang sebesar 25.5 Juta dan 9500 Dollar Amerika. R